Tadi malam setelah saya keluar dari BEC (Bandung Electronic Center) saya bergegas pulang. Namun, belum lama dari BEC, diperempatan yang lumayan besar tanpa lampu rambu lalu lintas, saya melihat seorang bapak-bapak buta menggunakan tongkat menyebrang dari sisi kiri ruas jalan saya, dia menyebrang kearah ruas kanan jalan. Didepan saya sudah ada taxi yang berhenti secara tiba-tiba ketika bapak-bapak yang buta tadi menyebrang. Setelah lewat dari taxi tersebut, supir taxi tersebut tidak turun dari mobilnya yang harusnya membantu bapak-bapak yang buta tadi, tetapi dia malah pergi tanpa membantu bapak-bapak yang buta. Setelah saya melihat bapak buta tadi, saya merasa tidak tega membiarkan dia sendirian menyebrang. Dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang sedikit ngebut, akhirnya saya dengan cepat saya parkir motor saya ditengah-tengah jalan sambil melambaikan tangan seolah-olah meminta pengendara mobil tersebut berhenti. Akhirnya mobil pun berhenti dan bapak-bapak buta tadi selamat dalam menyebrang jalan.
Apa yang bisa saya ambil dari peristiwa ini..??
Orang buta aja kalau jalan harus hati-hati dengan memakai tongkatnya untuk mengecek keadaan sekitar. Apalagi kita manusia yang sudah diberikan anugrah berupa penglihatan yang sempurna? Jangan sampai mata yang diberikan oleh Allah tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Seharusnya kita juga bisa lebih hati-hati karena sudah mempunyai indra penglihatan yaitu mata tanpa harus menggunakan tongkat untuk mengecek keadaan sekitar.
Subhanallah..
1 comment:
ayo har.bikin sistem untuk mengatasi permasalahannya !
?! pie kuii...
Post a Comment