Seorang Pembicara

Beberapa hari yang lalu saya sempat bertanya kepada teman saya "Yo, kok kamu kemaren waktu drama bahasa inggris jadi bencong kok gak malu sih?" trus dia jawab "Ya, ngapain malu?" trus saya tanya lagi "Emang apa kuncinya biar gak malu gitu?" dia jawab "Ya, gak usah diliat penontonnya" saya makin penasaran lagi "Kan, temen-temen nertawain kamu, kamu gak malu?" trus dia jawab "ketawa dalam hati aja". Nah kurang lebih seperti itulah percakapan kami.

Namun beda lagi tanggapan dosen bahasa indonesia saat sedang membahas masalah presentasi. Beliau mengatakan bahwa orang yang bisa hebat tampil didepan itu kuncinya adalah harus menguasai materi. Coba saja sodara liat pembicara yang tidak menguasai materi dia akan sering bilang aaaaaa.. a.. aaa.. dan kalimat perkalimat dia ucapkan patah-patah. Interaksi kepada penonton itu juga penting, kita harus menatapnya agar tidak terjadi kejenuhan antara keduanya. Ya, kurang lebih itu yang dikatakan dosen saya.

Dari 2 pernyataan diatas terlihat jelas perbedaan kita jangan menatap penonton agar tidak malu dan kita harus menatap kepada penonton agar tidak ada kejenuhan penonton.
Kalau menurut saya sih kita harus menguasai materi tersebut. Baru kita berani untuk menatap mata para penonton.

Just Do It..!!