Tuesday, March 4, 2008

Ibu Menghakimi Anaknya

Kejadian ini saya dapat sewaktu setelah saya memesan aqua galon. Setelah memesan saya menyepatkan diri mampir kewarung untuk membeli kue basah. Diwarung itu ada 3 anak (1 masih balita wanita, yang 2 sudah menginjak bangku SD wanita dan pria) dan seorang ibu. Saat setibanya datang kewarung tersebut terlihat seorang ibu yang sedang menghakimi anaknya dimana sang anak disuruh duduk diatas meja kasir. Dan sang kakak laki-laki senantiasa menemani sang adik ceweknya yang sedang dihakimi dengan muka yang kusam. Dan pada saat saya sedang membeli roti pisang molen, sebelum sang ibu mengambilkan roti kepada saya. Tiba-tiba sang anak balita berjalan-jalan ketumpukan beras dan mengacak-acaknya. Langsung sang ibu mencubit anaknya yang balita tersebut hingga akhirnya menangis. Dan setelah ibu itu memberikan kue kepada saya dan sayapun membayarnya dengan uang 2000 (harga kue itu 1500). Kemudian ibu itu mengambil kembalian uang logam 500an yang cara dia mengembalikan pengembalian uang saya dengan melempar uang tersebut. Ya, mungkin sang ibu memang sedang marah besar. Tak lama kemudian setelah saya meninggalkan warung tersebut saya menoleh kebelakang. Dan ternyata sianak wanita yang menginjak bangku SD dihakimi dengan dipukul-pukul tangan anak tersebut dengan penggaris besi yang dipukul berkali-kali. Entah mengapa anak itu sampai dipukul oleh ibunya dengan penggaris besi berkali-kali. Ataukah ia mencuri atau apa sayapun tidak tu. Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa kemarahan akan bertambah dasyat apabila ada sesuatu kejadian kecil yang tidak disukai setelah mendapatkan masalah.

No comments: